Keluarga Lio-Jakarta Jangan Lupa Asal Usul

Masyarakat keluarga besar Lio Utara-Ende di Jakarta diminta tidak melupakan asal usul, keluarga dan  persaudaraan di antara sesama, lantaran tenggelam dalam kesibukan dan aktivitas sehari-hari di Jakarta.

Harapan itu disampaikan Pater Albert, SVD dalam kotbah misa Natal dan Tahun Baru bersama Keluarga Besar (KB) Lio Utara di Jakarta,  Sabtu (15/1/2011) malam, bertempat di Aula Marga Siswa PMKRI Jakarta.

"Ketika kita tenggelam dalam kesibukan harian kita yang membuat kita makin jauh dari saudara kita seasal dan sesama, maka hendaknya kita mengandalkan Tuhan.  Berusahalah untuk tidak tenggelam dalam rutinitas sehingga ikatan persaudaraan kita semakin dekat meski berada di tanah rantau," pesan Pater Albert.

Pater Albert juga mengingatkan pentingnya persatuan di antara keluarga inti melalui makan bersama di meja makan dan berdoa bersama. "Seringkali saya temui dalam keluarga di Jakarta, tidak ada lagi makan malam dan doa bersama. Padahal hal itu bisa mempererat tali kasih dan iman dalam keluarga," kata Albert.

Pater Albert juga berharap orang Lio Utara di Jakarta khususnya yang sudah mapam bisa bersatu melalui perannya masing-masing untuk meningkatkan sumber daya manusia dan ekonomi warga Lio lainnya yang masih kurang mampu.

Acara itu dihadiri sedikitnya 500 warga Lio Utara termasuk tokoh-tokoh masyarakat Lio Utara seperti Yoseph, Se'e. Silvester Mbete, Ir. Karel Karni Lando, Tarsisius Tari dan anggota DPR RI asal Ende, Honing Sani. Acara yang dikemas sederhana itu dimeriahkan oleh band dan penyanyi asal Lio seperti Petrick de Fladyneer Tani Tuga dan Hengky Patty. Tarian gawi, ja'i dan lainnya.

Dalam sambutannya, Ketua Panitia, Tarsisius Tari, berharap kegiatan Natal dan Tahun baru bersama 2011 ini menjadi momentum untuk lebih meningkatkan tali silaturahim dan persaudaraan di antara warga Lio Utara yang ada di Jakarta.  

"Hendaknya KB Lio Utara di Jakarta bisa menjadi terang bagi keluarga lainnya dan bagi sesama. Ke depan akan banyak hal yang harus dibuat oleh orang Lio Utara demi kemajuan bersama," katanya.

Ketua Pembina KB Lio Utara, Silvester Mbete, menceritakan sejarah terbentuknya Keluarga Besar Lio Utara di Jakarta sejak tahun 1980-an hingga saat ini. Mbete menyampaikan terima kasih kepada para pendiri dan berharap ke depan semangat persaudaraan Keluarga Lio Utara bisa lebih kuat terjalin.
Tokoh masarakat Yoseph Se'e mengingatkan pentingnya semangat `Mari Longa' saat  melawan Belanda dulu untuk menjadi inspirasi dan semangat bagi KB Lio Utara di Jakarta agar kuat menjalani kehidupan di Jakarta.

"Kita harus meneladani semangat Mari Longa. Mari sekarang kita bangkit melawan kegelapan dan kemiskinan, agar bisa maju bersama dengan dasar cinta kasih dan persaudaraan di antara sesama," ajak Yoseph.

Anggota DPR RI asal Ende, Honing Sani, berharap KB Lio Utara di Jakarta bisa lebih berperan dalam pembangunan dan upaya meningkatkan ekonomi, pendidikan warga Lio Utara di Jakarta dengan berbagai hal positif. Dan tokoh Lio Utara di Jakarta bisa membangun link di daerah untuk bisa meningkatkan kesejahteraan masyarakat dan daerah Lio Utara.

تعليقات