Lio :sejarah nama dan makna sosial-religi suku lio
Sebagai putra asli berdarah Lio saya sangat tertarik menulis tentang
apa itu suku Lio,kehidupan,masyarakaatnya dan kehidupan sosial
budaya.Semoga bermanfaat!!
Suku Lio
Secara etimologi nama Lio merupakan suatu singkatan kata dari berbagai predikat tertentu
1. Land in oorlog atau wilayah perang .dengan ini dimaksudkan
orang Lise yang bermental perang,yaitu merampas dan merampok.Keganasan
orang Lise yang dihadapi Belanda jelas dari predikat yang diberikan
kepada tanah persekutuan Lise,ialah Land in oorlog.Etimologi ini rupanya
cocok, namun merupakan predikat baru sejak abad ke 20 yaitu sejak jaman
kolonealisme Belanda di Lise.Jadi walaupun menurut etimologi nama itu
cocok,namun menurut kronologi sejarah nama itu tidak cocok karena
eksistensi nama LIO jauh mendahului jaman penjajahan Belanda.
2.Lise IIa Obo berarti Lise cahaya obor.Sebutan ini ditampilkan
sejak seorang raja Tana Kunu Lima yaitu lima kompleks tanah persekutuan
yang dibaur menjadi kerajaan Lio untuk dikuasai raja tanah persekutuan
Lise
3.Sa Li,Sa Ine,Sa one.ungkapan Li Ine One berarti
sebaya,seibu,sekeluarga.Rupanya sebutan ini tepat untuk kependekan nama
LIO karena ditonjolkan mental yang menganggap diri sama ,dari tingkat
usia,dari satu ibu kelahiran dari peleburan satu keluarga besar yaitu
suku bangsa Lio.
Dengan mengusut sebutan Belanda Land in oorlog menjadi lio,semboyan
Lise IIla Obo menjadi LIO dan sebutan Lie Ine One menjadi LIO belum
terungkap arti fungsionalnya.Jadi nama LIO bukan nama
semau-maunya,melainkan suatu nama dengan arti fungsional yang butuh
kunci pengusut yang tepat.
Cara kedua mengusut nama Lio dengan didasarkan pada kesamaan bunyi atau
onomatoupee,disesuaikan dengan tata kebiasaan orang Lio dalam memberi
nama.Contohnya antara lain dalam memberi nama.contohnya antara lain
dari kebiasaan burung gagak menyebut diri a' a' a',sehingga burung
gagak disebut ule a.Karena kucing menyebut eo eo eo,maka kucing disebut ana eo.Kebiasaan bertandak(gawi) dimulai dengan dilancarkan oro,yaitu OOOoooo,OOOooo,OOOoooa.Dalam membenrakan atau menyetujui sesuatu,digunakan kata ho'o atau o'o.Lalu ditemukan dasar ,di manaa orang Lio menyebut diri O.Karena vocal O itu suatu huruf bunyi yang berarti Li,maka nama paduan bunyi Li dan vokal O menjadi Li o,suatu nama tetap Lio.jadi berdasarkan kesamaan bunyi atau enomatoupee,maka etimologi nama Lio berasal dari Li berarti bunyi dengan vokal tunggal O.
Keadaan geografis
Keadaan tanah Lio itu ganas,akibat gunung- gemunung dan anak gunung
serta bukit yang tak terjumlahkan.Jurang-jurang terjal yang dalam
menembah keganasan geografi.Sungai-sungai berair tetap dan kali kering
menempuh jalan liar di musim hijau.Sungai-sungai besar atau Lowo Ria berlembah dalam dan berkelok-kelok.keadaan tanah yang ganas itu disebabkan oleh determinisme geografi.
Tiga gunung pemisa utama yaitu gunung Aomasi 1612 meter di barat,gunung
Lepe Mbusu 1800 meter di tengah dan gunung keli Nggonde 760 meter di
timur,membagi lio atas wilayah utara dan selatan.Deraetan anak gunung
di selatan menuju Laut sawu yang disebut mesi Haki atau laut lelaki.Deretan anak gunung utara menuju Laut Flores yaitu mesi fai
atau laut perempuan.Gunung-gunung pinggir utara membentuk beberapa
dataran rendah yang luas dengan keadaan tanah yang tidak sekejam dengan
selatan .Gunung-gunung pinggir selatan membentuk jurang terjal dan
lembah yang dalam menuju pantai ,membina tanjung dan teluk yang indah.
Lio merupakan sebuah suku yang terdapat di kab Ende Masalah turunan
darah dan tempat tumpah darah itu vital.Cara hidup terkotak di berbagai
tanah persekutuan dengan takdir geografi yang ganas menyebabkan
kolektif Lio menyadari ikatan bersuku-bangsa ,tempat tumpah darah dan
adat istiadat.Mereka yakin suku-bangsanya penemu padi dan prinsip
berladang dengan hak menyebarluaskan.Seluruh tata cara dan tata upacara
berladang itu dipatuh dengan seksama,oleh karena itu timbul kebudayaan
berladang mendasar.Mayoritas masyarakat suku Lio yang bermata
pencaharian mengolah lahan membawa pengaruh kedalam bidang religi dan
magi.dengan religi dan magi suku Lio memberikan dua aspek dalam
berladang dimana dengan religi suku bangsa agraris Lio hubungan
Tuhan,roh,mahkluk halus,arwah nenek moyang.Dengan Magi orang Lio
berusaha menguasai kekuatan alam untuk memperoleh kelimpahan panen,bila
usaha-usaha rasional tidak mempan.Jadi diharapkan agar kekuatan magi
mengerjakan semua dimana semua tenaga manusia buntu.Kepercayaan akan
kekuatan gaib meliputikeadaan geografi,gejala alam,siklus
berladang.Malah kekuatan magi dianggap ada pada manusia
,binatang,alat-alat material dan teknologi berladang.
Bagi masyarakat Lio manusia yang dianggap mempunyai kekuatan magi ialah kaum adat fungsional di tanah persekutuan ,terutama Laki Pu'u dan ria bewa.Mereka
mempunyai kuasa ,hak,wewenang demi pengurapan dengan darah binatang
sembelihan upacara ini upacara penthabisan,dimana calon langsung
dinobatkan dan dilantik dengan resmi.Fungfsionaris adat dithabiskan
supaya menjalankan pemerintahan adat dengan sah dan berwenang.Inilah
aspek pranata politik untuk mengatur pemerintah dan pranata agama
untuk membawa kurban dan sesajen,di mana suku bangsa berkontak dan
berkomunikasi serta berinteraksi dengan Tuhan.Pemerintahan adat di Lio
itu jenis pemerintahanya kolegial ,berdasarkan musyawarah yang
sepakat.Urusan tanah persekutuan dijalankan ria bewa dengan instruksi laki puu yang disepakati oleh dewan ria bewa. Tiap jabatan dalam laki ria jabatanya turun-temurun sesuai dengan norma adat Lio : Mata sa pi ,welu sa pi ,berarti
hilang satu angkatan,muncul lagi angkatan-angkatan baru.Jadi jabatan
fungsioanal itu tidak teralihkan kepada yang lain ,kecuali kepada
turunan fungsionaris itu sendiri sebagai jabatan karismatik.Dewan laki ria bertanggung jawab penuh terhadap keselamatan rakyat di tanah persekutuan,tanggung jawab ini disebut: laki su'u laki wangga. Su'u berarti menjunjung diatas kepala dan wangga yang berarti memikul di pundak.Kedudukan ria bewa zaman ini lebih tertonjol kedudukan dari laki pu'u ,sehingga laki pu'u bertindak hanya sewaktu-waktu dalam upacara religi.
kekuatan magi dalam berbagai gejala alam dilangit dan di bumi sudah diuraikan dalam upacara religi ka po'o dengan sebutan du'a lulu wula,nggae wena tana
sebagai kekuatan langit dan bumi.Dua kekuatan ini dianggap mengadakan
perkawinan kosmos sebagai dasar kesuburan alam semesta.Bila hidup
manusia itu jahat terutama kaum adat fungsional ,maka du'a lulu wula
Nggae wena tana akan meradang,sehingga akan menimpai alam dan ladang
tanah persekutuan.
keadaan bintang Wunu,Wawi Toro,sangat diperhatikan karena dianggap
mempunyai pertanda baik atau buruk bagi kegiatan berladang.Wawi Toro
bintang Antares yang terang-benderang pada gugusan Scorpio dan Wunu
bintang Pleades pada gugusan Bintang Tujuh atau Kartika.Dua musim
kemarau keras bulan September,Oktober,November gejala dua bintang ini
diperhatikan dengan teliti untuk dimulaikan upacara religi ka po'o
guan memurnikan tanah dan ladang dan menghalalkan musim menanam.
demikian sedikit informasi tentang Lio semoga bermanfaat
sumber bacaan : Tata Berladang Tradisional Dan Pertanian Rasional Suku Lio
تعليقات
إرسال تعليق