LARI ESTAFET

LARI ESTAFET

ATLETIK
A.    Sejarah dan sekilas tentang atletik.
Atletik adalah salah satu cabang olahraga yang tertua yang telah dilakukan olen manusia sejak jaman purba sampai dewasa ini. Bahkan boleh dikatakan sejak adanya manusia di muka bumi ini atletik sudah ada, karena gerakan-gerakan yang terdapat dalam cabang olahraga atletik.seperti,berjalan,berlari,melompat,dan melempar adalah gerakan yang dilakukan oleh manusia di dalam kehidupan sehari hari.
Atletik berasal dari bahasa yunani, pada saat itu diperlombaan disebut dengan pancalomba,artinya lima nomor perlombaan. Bangsa Indonesia mengenal atletik sejak tahun 1930-an. Pada tanggal 3 september 1990 terbentuklah Persatuan Atletik Seluruh Indonesia atau disingkat PASI. Atletik adalah salah satu nomor olahraga perorangan yang terdiri dari lari,lompat,lempar/tolak  yang dilakukan pada lintasan atau lapangan. Atletik sebagai aktivitas fisik yang sangat baik untuk kebugaran jasmani, karena ada gerak alamiah, seperti lari,lompat lempar/tolak yang dilakukan oleh manusia di dalam kehidupan sehari-hari.
B.     Peraturan
a.       Lapangan
Untuk perlombaan nomor lari yang standar, diperlukan lapangan yang memiliki 6 lintasan dengan ukuran sebagai berikut:
·         Panjang keliling : 400 meter
·         Lebar : 7,32 meter
·         Lebar setiap lintasan : 1,22 meter
·         Garis pemisah tiap-tiap jalur :5 cm dengan warna putih
b.      Pakaian
Para atlet untuk nomor atletik menggunakan pakaian khusus atletik(kaos) yang tidak tembus pandang jika terkena air. Atlet boleh bertelanjang kaki(tanpa sepatu) atau atlet boleh menggunakan sepatu yang bersol atau berpaku besi.
c.    Blok start
Blok start untuk tumpuan pelari pada waktu start seharusnya dapat diatur maju mundur, tetapi tidak menggunakan per.

v  Lari Sambung (estafet)
Lari sambung atau estafet adalah ssalah satu nomor lomba lari pada perlombaan atletik yang dilaksanakan secara bergantian atau beranting. Dalam satu regu lari sambung terdapat 4 orang pelari, yaitu pelari I,II,III,dan IV. Pada nomor lari sambung ada kekhususan yang tidak akan di jumpai pada nomor lari yang lain,yaitu memindahkan tongkat sambil berlari cepat dari pelari satu kepada pelari berikutnya.
Nomor lari sambung yang sering diperlombakan adalah nomor 4x100 meter dan nomor 4x400 meter. Dalam melakukan lari sambung bukan teknik lari saya yang perlu diperhatikan, akan tetapi pemberian dan penerimaan tongkat dizona(daerah) pergantian serta penyesuaian jarak dan kecepatan dari setiap pelari.
1.      Latihan teknik lari sambung.
Suksesnya lari sambung sangat bergantung dari kelancaran pergantian tongkat. Waktu yang dicapai akan lebih baik(lebih cepat) jika pergantian tongkat estafet berlangsung dengan baik pula. Regu bagi pelari estafet yang baik hanya akan dapat memenangkan perlombaan, jika mampu melakukan pergantian tongkat estafet dengan baik, dan benar.
a.       Latihan teknik penerimaan tongkat
1). Keterampilan teknik penerimaan tongkat dengan melihat.
     Pelari yang menerima tongkat melakukan dengan berlari sambil menolehkan kepala untuk melihat tongkat yang diberikan oleh pelari sebelumnya,penerimaan tongkat dengan cara melihat biasanya dilakukan pada nomor 4x400 meter.
2). Ketrampilan penerimaan tongkat dengan cara tanpa melihat.
Pelari yang menerima tongkat dengan cara tanpa melihat tongkat yang akan diterimanya. Keterampilan gerak penerimaan tongkat tanpa melihat lebih sulit daripada dengan cara melihat.dalam pelaksanaannya antara penerima dan pemberi perlu melakukan latihan yang lebih lama untuk melatih koordinasi dan kekompakan. Cara penerimaan tongkat tanpa melihat biasanya digunakan dalam lari sambung 4x100 meter.
b.      Latihan teknik pemberian dan penerimaan tongkat estafet.
Prinsip lari sambung adalah berusaha membawa tongkat secepat-cepatnya yang dilakukan dengan memberi dan menerima tongkat dari satu pelari kepada pelari lainnya, agar dapat melakukan teknik tersebut palari harus menguasai keterampilan gerak lari dan keterampilan memberi serta menerima tongkat yang dibawanya, dalam perlombaan suatu regu ada yang didiskualifikasi hanya karena  kurang tepatnya penerimaan dan pemberian tongkat. Maka dari itu biar kita bisa maksimal dalam melakukan lari sambung, perhatikan teknik dibawah ini.
1). Keterampilan teknik pemberian dan penerimaan tongkat dari bawah.
a. teknik ini dilakukan dengan cara pelari membawa tongkat dengan tangan kiri.
b. sambil berlari pelari akan memberikan tongkat tersebut dengan tangan kiri.
c. saat akan memberi tongkat,ayunkan tongkat dari belakang ke depan melalui bawah.
d. sementara itu,tangan penerima telah siap di belakang dengan telapak tangan menghadap ke bawah.
e. ibu jari terbuka lebar, sementara jari-jari lainya dirapatkan.
f. tangan penerima berada di bawah pinggang.
       2). Keterampilan teknik pemberian dan penerimaan tongkat dari atas
Teknik pemberian tongkat dari atas. Pemberian dan penerimaan tongkat dilakukan pada bagian tangan yang sama.
a.       Teknik ini dilakukan dengan cara mengayunkan tangan dari belakang ke depan.
b.      Kemudian segerameletakkan tongkat dari atas pada telapak tangan peneerima.
c.       Pelari yang akan menerima tongkat mengayunkan tangannya dari depan kebelakang dengan telapak tangan menghadap ke atas.
d.      Ibu jari dibuka dan jari-jari tangan lainnya rapat.
e.       Setelah tongkat berada di telapak tangannya. Ayunkan tangan yang memegang tongkat ke depan diikuti dengan langkah lari.
2.      Daerah pergantian tongkat estafet antar pelari.
Cara menempatkan antara pelari-pelari dalam lari estafet adalah sebagai berikut:
a.       Pelari ke-1 di tempatkan di daerah start pertama dengan lintasan di tikungan.
b.      Pelari ke-2 di tempatkan di daerah start kedua dengan lintasan lurus.
c.       Pelari ke-3 ditempatkan di daerah start ketiga dengan lintasan ditikungan.
d.      Pelari ke-4 ditempatkan di daerah start keempat dengan lintasan lurus dan berakhir di garis finish.
Disamping itu yang perlu diperhatikan oleh seorang pelari yaitu:
1). Bidang pergantian tongkat estafet.
      Ketika berada di zona penerimaan tongkat,si pemberi berteriak atau memberi aba aba kepada si penerima bahwa ia akan segera memberikan tongkat. Setelah menerima tongkat,si penerima terus melanjutkan larinya tanpa melihat kea rah tongkat. Cara ini sering disebut dengan cara non visual(tanpa melihat).
2). Teknik menerima tongkat estafet.
      Pergantian tongkat estafet secara non visual, penerimaan menggunakan teknik menerima tongkat dengan lengan lurus,telapak tangan menghadap keatas.
3). Latihan memberi dan menerima tongkat estafet.
  a. tujuan: melatih kerjasama dalam ketepatan dan kecepatan berlari,sehingga hasil akhir dapat tercapai dengan baik.
b. cara pelaksanaannya;
1. buatlah beberapa regu estafet masing-masing terdiri 4 orang dan ditempatkan dimasing-masing pelari dengan jarak 100 meter.
2. setelah ada aba-aba ”bersedia”,segera pelari pertama menempatkan posisinya(sikap start jongkok).
3. setelah ada aba-aba “ya”. Pelari tersebut berlari secepat-cepatnya menuju pelari kedua yang sudah siap untuk menerima tongkat.
4. setelah keempat pelari menyelesaikan tugasnya dan pelari terakhir(keempat) masuk ke garis finish tanpa membuat kesalahan, maka regu yang tiba di garis finish pertama dianggap sebagai pemenang.
v  Hal-hal yang harus diperhatikan dalam lari estafet :
a.       Pemberian tongkat sebaiknya dilakukan secara bersilang, yaitu pelari 1 dan 3 memegang tongkat pada tangan kanan,sedangkan 2 dan 4 memegang tongkat pada tangan kiri.
b.      Penempatan pelari hendaknya disesuaikan dengan keistimewaan dari masing-masing pelari, missal pelari 1 dan 3 dipilih yang benar-benar baik dalam tikungan, sedangkan pelari 2 dan 4 merupakan pelari yang mempunyai daya tahan baik.
c.       Jarak penantian pelari 2,3,dan 4 harus benar-benar diukur dengan tepat seperti waktu latihan.
d.      Setelah memberikan tongkat estafet jangan segera keluar dari lintasan masing-masing.
v  Peraturan perlombaan.
a.       Panjang daerah pergantian tongkat estafet adalah 20 meter,lebar 1,20 meter ,dan bagi pelari estafet 4x100 meter ditambah 100 meter pra-zona. Pra-zona adalah suatu daerah dimana pelari yang akan berangkat dapat mempercepat larinya,tetapi disini tidak terjadi pergantian tongkat.
b.      Setiap pelari harus tetap tinggal di jalur lintasan masing-masing meskipun sesudah memberikan tongkatnya kepada pelari berikutnya,apabila saat ini tongkat itu terjatuh,maka pelari yang menjatuhkan harus mengambilnya.
c.       Tongkat estafet harus berongga,panjang 28-30 cm,diameter garis tengah 38 mm dan beratnya 50 gram.
d.      Dalam lari estafet, pelari pertama berlari pada lintasannya masing-masing sampai tikungan pertama,kemudian untuk pelari kedua boleh masuk kelintasan dalam,pelari ketiga dan keempat menunggu di daerah pergantian secara berurutan sesuai dengan kedatangan pelari seregunya.

تعليقات