MAKALAH
OTOT
MANUSIA
Diajukan
Untuk Memenuhi Salah Satu Tugas Mata Kuliah
DASAR
DASAR KINESIOLOGI
Disusun Oleh
Nama
:
Emanuel sena
Nim
:
2017 4 02 09 22
Semester
:
Prodi : Pendidikan Olaraga
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN OLARAGA
(STKIP) SIMBIOSIS
Oktober 2017
KATA
PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, oleh karena pertolongannya penulisan
makalah yang berjudul “ OTOT
MANUSIA “ Makalah ini adalah hasil
kerja Penulis yang secara sadar membuat agar bisa berguna bagi siapapun
terkusus bagi para mahasiswa Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP)
, Program Studi Pendidikan Olaraga ( PO) dalam rangka proses belajar
mengajar
kedepannya.
Makalah ini mungkin masih belum lengkap untuk itu Penulis mohon maaf apabila
masih terdapat sejumlah hal yang belum dimasukan sebagai bahan yang berjudul
sesuai makalah ini, Jadi usul, saran dan masukan sangat Penulis harapkan dari
semuah pihak terutamah dari Bapak Dosen supaya Penulis dapat lebih baik lagi
dalam menyusun sebuah makalah di kemudian hari.
Akhirnya Penulis ucapkan terima kasih dan harapan Penulis agar makalah ini bisa
berguna bagi para mahasiswa terkusus perogram studi Pendidikan Olaraga ( PO)
sebagai bekal dikemudiaan hari.
Penulis
DAFTAR ISI
Hal.
KATA
PENGANTAR................................................................................. i
DAFTAR
ISI............................................................................................. ii
BAB I PENDAHULUAN.......................................................................... 1
1.1.
Latar Belakang........................................................................ 1
1.2.
Pembatasan Masalah................................................................ 1
1.3.
Rumusan Masalah................................................................... 2
1.4.
Tujuan .................................................................................. 2
BAB
II PEMBAHASAN.............................................................................. 3
2. 1
Otot...................................................................................... 3
2.1.1.
Jenis – jenis Otot..................................................................... 3
2.1.2.
Sifat Kerja Otot....................................................................... 4
2. 2
Otot Kaki............................................................................... 5
2. 3
Otot Pergelangan Kaki............................................................. 7
2. 4
Otot tungkai Bawah................................................................. 8
2. 5
Otot Perut............................................................................. 10
2.5.1.
Pengertian Gerak dan fungsi Perut............................................. 10
BAB
III PENUTUP................................................................................... 13
3.1.
Kesimpulan............................................................................. 13
3.2. Saran..................................................................................... 13
DAFTAR
PUSTAKA................................................................................ 14
BAB
I
PENDAHULUAN
1.1.
Latar
Belakang
Otot
adalah sebuah jaringan dalam tubuh dengan kontraksi sebagai tugas utama. Otot
diklasifikasikan menjadi tiga jenis yaitu otot lurik, otot polos dan otot
jantung. Otot menyebabkan pergerakan suatu organisme maupun pergerakan dari
organ dalam organisme tersebut. Sistem otot adalah sistem tubuh yang memiliki
fungsi seperti untuk alat gerak, menyimpan glikogen dan menentukan postur
tubuh. Terdiri atas otot polos, otot jantung dan otot rangka. Otot merupakan
alat gerak aktif yang mampu menggerakkan tulang, kulit dan rambut setelah
mendapat rangsangan
Otot
sendiri merupakan alat gerak aktif karena berfungsi untuk berkontraksi. Otot
akan memendek jika sedang berkontraksi dan memanjang jika berelaksasi. Hal ini
dikarenakan otot sendiri tersusun atas dua filamen yaitu filamen aktin yang
tipis dan filamen miosin yang tebal yang keduanya menyusun miofibril
dilanjutkan menyusun serabut otot dan selanjutnya menyusun satu otot.
Sesuai dengan penjelasan diatas bahwa fungsi otot salah satu
diantaranya adalah mengkerut atau memendek sehingga akibat pemendekan ini maka
bentuk sendi akan berubah dengan kata lain bergerak.
Otot
sendiri akan mengalami kontraksi terus menerus kalau frekuensi rangsangan cukup
tinggi. Akan tetapi perlu diketahui bahwa meskipun terjadi kontraksi belum
tentu panjang seluruh otot atau sebagian mengalami perubahan
1.2.
Pembatasan Masalah
Berbagai
masalah yang muncul supaya penulis lebih
mendalam dan menghindari salah perkiraan, maka dalam penulisan ini dibatasi
pada OTOT PADA KAKI, OTOT PADA PERGELANGAN KAKI,
OTOT TUNGKAI BAWAH KAKI DAN OTOT PERUT
1.3.
Rumusan
Masalah
a.
Adapun point penting yang menjadi rumusan
masalah dalam penulisan makalah ini yaitu menjelaskan Otot, jenis jenis otot dan sifat otot kerja pada Manusia
b.
Menjelaskan Otot pada otot kaki, otot pada pergelangan kaki, otot tungkai bawah kaki dan otot pada perut
1.4.
Tujuan
Penulisan
makalah ini secara sempit bisa dikatakan bertujuan untuk menjelaskan hal – hal
yang termuat pada rumusan masalah agar bisa dipahami dan secara luas bisa
semoga bermanfaat bagi mahasiswa kususnya bidang studi FKIP jurusan Pendidikan
Olaraga yang ingin mengetahui jenis –
jenis kontraksi otot itu sendiri
BAB
II
PEMBAHASAN
2.1. OTOT
Tubuh manusia
dibentuk oleh 640 otot rangka yang berbeda. Ujung-ujung otot melekat pada
rangka atau tulang-tulang pembentuk rangka. Ujung-ujung otot yang melekat pada
tulang disebut tendon atau urat otot. Tendon bersifat kuat, kenyal serta
disusun oleh jaringan ikat. Tendon yang melekat pada tulang yang bergerak
disebut insersio, sedangkan tendon yang melekat pada tulang yang tidak bergerak
disebut origo.
2.1.1.
JENIS-JENIS
OTOT
Berdasarkan bentuk dan cara kerjanya otot dibedakan
atas:
a.
Otot lurik
Otot lurik disebut
juga otot rangka atau otot serat lintang. Otot lurik memiliki garis gelap dan
terang sehingga disebut otot serat lintang. Sel-sel otot lurik berbentuk
silindris dan mempunyai banyak inti di tepi. Cara kerja otot lurik dikendalikan
oleh otak sehingga disebut otot sadar. Otot lurik terdapat pada otot lengan,
otot paha, otot perut, otot dada dan otot pipi
b. Otot
polos
Otot polos berinti satu,
berbentuk gelondong dengan kedua ujung meruncing, bekerja secara tidak sadar
(otonom), lambat, tidak cepat lelah. Otot ini terletak diorgan-organ dalam
tubuh, misal pada organ pencernaan, kelamin, ekskresi dan pembuluh darah.
c. Otot
jantung
Otot jantung
tersusun dari sel-sel otot yang mirip dengan otot lurik, tetapi otot jantung
mempunyai percabangan. Sel-sel otot jantung mempunyai banyak inti dan terletak
ditengah serabut. Otot jantung bekerja diluar kehendak kita (diluar perintah
otak) tetapi dipengaruhi oleh saraf otonom (saraf tak sadar). Gerakan otot
jantung teratur dan tahan kelelahan. Otot ini bekerja seumur hidup manusia.
Perbedaan otot lurik, otot polos dan otot jantung
1. Bentuk dan struktur sel lurik polos Mirip lurik
tapi bercabang
2. Keadaan dan letak inti sel dipinggir ditengah
ditengah
3. Sifat kerja cepat atau lambat lambat cepat Cepat
4. Aktivitas disadari/tidak disadari disadari Tidak
disadari Tidak disadari
5. Letak Pada rangka Pada lambung Pada jantung
2.1.2.
SIFAT
KERJA OTOT
Sifat kerja otot
dibedakan atas 2, yaitu:
A. Antagonis
B. Sinergis
A.
Antagonis
Otot antagonis yaitu
dua otot atau lebih yang bekerja pada suatu sendi dan saling berlawanan arahnya
sehingga gerakannya saling menghambat. Jika salah satu otot berkontraksi maka
otot yang lainnya relaksasi.
Contoh: otot lengan
atas yang berfungsi menggerakkan lengan bawah. Untuk mengangkat lengan bawah
atau menurunkannya diperlukan dua otot rangka, yaitu otot bisep dan otot
trisep. Otot bisep berada pada lengan atas bagian depan sedangkan otot trisep
berada pada lengan atas bagian belakang. Jika otot bisep berkontraksi, maka
otot trisep akan relaksasi sehingga lengan bawah terangkat. Jika otot trisep
berkontraksi maka otot bisep akan relaksasi sehingga lengan bawah turun dan
lurus kembali.
Efek kerja otot antagonis dibedakan menjadi:
a.
Fleksi dan ekstensi (membengkokkan dan meluruskan). Contohnya pada sendi
siku dan lutut.
b.
Abduksi dan adduksi (mendekati dan menjauhi badan) seperti pada sendi
lengan atas dan sendi paha.
c.
Pronasi dan supinasi (menengadah dan menelungkup), seperti ketika
menengadah dan menelungkupkan telapak tangan.
d.
Depresi dan elevasi (kebawah dan ke atas), misalnya gerak kepala menunduk
dan menengadah.
B.
sinergis
Otot sinergis adalah
dua otot atau lebih yang bekerja pada satu sendi dan saling membantu sehingga
memberikan gerakan searah. Contohnya gerak otot Pronator Teres dan Kuadratus
yang menimbulkan gerakan menelungkup dan menengadah pada telapak tangan, Otot
bisep lengan atas dan otot pengangkat lengan atas yang menyebabkan gerakan
membengkokkan lengan bawah.
2.2.
OTOT
KAKI
Otot kaki merupakan otot yang memperkuat
bagian bawah tubuh dan digunakan untuk menopang badan. Jadi sangat jelas otot
kaki dianggap sebagai otot yang paling banyak bekerja. Contohnya, saat kita
berjalan, duduk, bahkan berlari itu sudah menguras energi dari otot kaki.
Semua
otot di kaki menempel pada kaki dan, berdasarkan lokasi, dapat dikelompokkan
menjadi kelompok anterior dan posterior yang terpisah satu sama lain oleh
tibia, fibula, dan membran interoseus. Pada gilirannya, kedua kelompok dapat
dibagi menjadi subkelompok atau kelompok anterior yang terdiri dari ekstensor
dan perawan, dan kelompok posterior lapisan superfisial dan dalam. Secara
fungsional, otot-otot kaki ekstensor, bertanggung jawab untuk dorsofleksi kaki,
atau fleksor, bertanggung jawab untuk fleksi plantar. Otot-otot ini juga dapat
diklasifikasikan menurut persarafan, otot-otot yang dipasok oleh subdivisi anterior plexus dan yang
dipasok oleh subdivisi posterior.
Otot
kaki yang bekerja pada kaki disebut otot kaki ekstrinsik sedangkan otot kaki
yang terletak di kaki disebut intrinsik. Fungsi otot kaki Gerakan otot (dalam
urutan kepentingan)
·
Otot Sartorius
berfungsi untuk memilin paha dan membengkokan penggul dan lutut
·
Otot Guadriseps
Femoris berfungsi untuk menekuk pinggul dan meluruskan lutut
·
Otot Gastroknemius
berfungsi untuk mengangkat tumit dan menekuk lutut
·
Otot Tibialis
Anterior berfungsi untuk mengangkat kaki
·
Otot Peroneus
·
Otot Latissimus
dorsi berfungsi untuk memperkuat punggung
·
Otot Gluteus
maksimus berfungsi untuk meluruskan pinggul
·
Otot Archiles
tendon berfungsi untuk menggerakan telapak kaki.
Fleksi
Plantar terjadi di sekitar sumbu melintang Plantar yang berjalan melalui sendi
pergelangan kaki dari ujung medial malleolus
medial ke malleolus lateral.
Pronasi
(eversi) dan supinasi (inversi) terjadi di sepanjang sumbu sendi pergelangan
kaki. Eversion Eversion Pembalikan otot anterior. Tiga dari otot anterior
adalah ekstensor. Dari asalnya di permukaan lateral tibia dan mebrane interosseus,
perut tibialis segitiga anterior berada di bawah Retinakula Extensor Inferior dan Inferior pada sisipannya pada sisi plantar medial tulang medial dan
tulang metatarsal pertama. Dengan kaki yang tidak tertimbang, Tibialis Anterior melengkung di kaki dan
mengangkat tepi medial kaki. Di atas kaki yang menahan beban, ia menarik kaki
kakinya. The Ekstensor Digitorum Longus
memiliki asal yang luas yang memanjang dari Kondilus
Lateral Tibia sepanjang sisi Anterior
Fibula, dan membran interoseus.
Pada pergelangan kaki, tendon dibagi menjadi empat yang meluas di kaki ke Aponeurosis Dorsal Dari Phalanx terakhir
dari keempat jari kaki lateral.
Pada
kaki yang tidak tertimbang, otot-otot mendifulasi jumlah dan tungkai, dan pada
kaki yang beratnya Anterior Tibialis.
The Ekstensor Hallucis Longus berasal
dari fibula dan membran interoseus
antara dua ekstensor lainnya dan
serupa dengan digitorum ekstensor,
dimasukkan ke dalam phalanx terakhir dari jempol kaki ("hallux").
Otot Dorsiflex di hallux, dan
bertindak mirip dengan tibialis anterior
pada kaki yang menahan beban. Kedua otot di sisi lateral kaki membentuk
kelompok peroneal. Peroneus longus
dan brevis keduanya berasal dari
fibula dan keduanya melewati malleolus lateral dimana tendon mereka melewati
retinakula peroneal.
Di bawah kaki, longus memanjang dari lateral
ke sisi medial dalam alur, sehingga memperkuat lengkungan kaki silang. Brevis
menempel ke sisi lateral dengan tuberositas metatarsal kelima. Bersama kedua
peroneals ini membentuk pronator terkuat kaki. Otot peroneal sangat bervariasi
dan beberapa varian terkadang ada. Otot posterior superfisial dan dalam. Dari
tiga otot posterior berada di lapisan superfisial. Fleksor plantar utama, yang
biasa disebut triceps surae, adalah soleus, yang timbul pada sisi proksimal
kedua tulang kaki, dan gastrocnemius,
dua kepala yang tampak pada ujung distal
femur. Otot-otot ini bersatu dalam tendon terminal besar, tendon Achilles, yang menempel pada tubulus posterior calcaneus. Plantaris
erat mengikuti kepala gastrocnemius lateral.
Tendon berjalan di antara soleus dan gastrocnemius
dan tertanam di ujung medial tendon kalkaneus.
Pada
lapisan dalam, tibialis posterior memiliki asal pada membran interoseus dan
daerah tulang tetangga dan mengalir di belakang malleolus medial. Di bawah kaki
itu dibagi menjadi bagian medial tebal yang menempel pada tulang navicular dan
bagian lateral yang sedikit lebih lemah dimasukkan ke dalam tiga tulang tajam.
Otot menghasilkan fleksi plantar simultan dan supinasi pada kaki yang tidak
bertulang, dan mendekati tumit ke kaki. The
hallucis longus fleksor muncul secara distal di fibula dan pada membran
interoseus dari mana otot perut yang relatif tebal meluas jauh. Tendon meluas
di bawah retinakulum fleksor ke telapak kaki dan akhirnya menempel ke bagian
bawah hallux phalanx terakhir.
2.3.
OTOT
PERGELANGAN KAKI
Otot-otot
pada Pergelangan Kaki Manusia (Ankle)
Otot-otot kaki dan pergelangan kaki dapat
dibagi menjadi otot intrinsik dimana otot-otot tersebut beroigo dan berinsersi
di dalam kaki, dan otot ekstrinsik yang memiliki origo di luar kaki. Pembagian
ini seperti pada otot-otot tangan.
Otot-otot
ekstrinsik dibagi menjadi :
1)
Posterior.
Terdiri dari otot triseps surae, disebut triseps surae karena mempunyai tiga
kaput, yaitu dua kaput gastrolonemius dan satu kaput soleus. Nama lain otot
triseps surae adalah otot gastrosoleus.
Otot gastroknemius berasal dari
bagian atas lutut, mempunyai dua kaput yang melekat pada setiap kondilus femur.
Setengah bagian bawah dari otot gastroknemius
menjadi tendon yang tipis disebut tendon Achilles,
melekat pada bagian posterior kalkaneus,
menyebabkan plantar fleksi pergelangan kaki. Otot triseps surae juga menyebabkan supinasi kaki ketika kaki terfiksasi
pada lantai. Otot soleus menyebabkan
gerakan plantar fleksi pada saat lutut fleksi. Kelompok otot-otot yang lain
pada kaki dan pergelangan kaki melalui bagian belakang maleolus, membantu plantar fleksi kaki. Otot triseps surae sangat berperan mengangkat tumit dari lantai pada
saat heel off gait.
2)
Lateral.
Terdiri dari peroneus longus dan brevis. Peroneus longus letaknya lebih tinggi dan superfisial, berorigo
pada fibula dan berinsersi pada basis metatarsal pertama. Peroneus brevis lebih rendah dan dalam, berorigo pada fibula dan
berinsersi pada basis metatarsal lima, keduanya berfungsi sebagai otot-otot
evertor kaki.
3)
Anterior.
Terdiri dari tibialis anterior, ekstensor
digitorum longus, ekstensor hallucis longus dan peroneus tertius. Ekstensor
hallucis longus berasal dari bagian anterior fibula, berinsersi pada bagian
anterior distal ibu jari. Fungsinya adalah ekstensi ibu jari dan membantu dorso
fleksi. Ekstensor digitorum longus berasal
dari bagian lateral tibia dan fibula, berinsersi pada bagian lateral empat
jari-jari. Peroneus tertius yang
tampaknya berasal dari ekstensor
digitorum longus berinsersi pada basis metatarsal lima. Ekstensor digitorum longus dan peroneus tertius berfungsi untuk dorso
fleksi dan eversi kaki. Tibialis anterior
berasal dari bagian lateral tibia menyilang permukaan dorsal kaki, berinsersi
pada bagian metatarsal pertama, berfungsi untuk dorso fleksi dan inversi kaki.
4)
Medial.
Terdiri dari tibialis posterior, fleksor digitorum kongus dan fleksor hallucis longus. Tibialis posterior berasal dari bagian
posterior tibia dan fibula, berinsersi pada tarsal, berfungsi untuk inversi dan
plantar fleksi kaki. Fleksor hallucis
longus berasal dari bagian posterior tibia dan fibula, berinsersi pada
bagian bawah falangs distal jari pertama setelah melalui maleolus medialis. Fleksor digitorum longus berasal dari
bagian posterior tibia, melalui bagian belakang maleolus medialis untuk berinsersi pada lateral falangs distal
empat jari-jari. Fleksor digitorum longus
berfungsi untuk fleksi jari-jari, dalam posisi menggenggam, fleksor hallucis longus berfungsi
menekan falangs distal ke lantai.
2.4.
OTOT
TUNGKAI BAWAH
Terdiri dari:
a. Otot tulang kering
depan muskulus tibialis anterior.
Fungsinya mengangkat pinggir kaki sebelah tengah dan membengkokkan kaki.
b. Muskulus ekstensor talangus longus. Fungsinya
meluruskan jari telunjuk ke tengah jari, jari manis dan kelingking kaki.
c. Otot kedang jempol,
fungsinya dapat meluruskan ibu jari kaki. Urat-urat tersebut dipaut oleh ikat
melintang dan ikat silang sehingga otot itu bisa membengkokkan kaki ke atas.
Otot-otot yang terdapat di belakang mata kaki luar dipaut oleh ikat silang dan
ikat melintang. Fungsinya dapat mengangkat kaki sebelah luar.
d. Urat akiles (tendo achlilles). Fungsinya meluruskan
kaki di sendi tumit dan membengkokkan tungkai bawah lutut (muskulus popliteus). Yang:
ü Berpangkal pada
kondilus tulang kering.
ü Melintang dan
melekat di kondilus lateralis tulang paha. Fungsinya memutar fibia ke dalam
(endorotasi).
e. Otot ketul jari (muskulus fleksor falangus longus).
Berpangkal pada tulang kering dan uratnya menuju telapak kaki dan melekat pada
ruas jari kaki. Fungsinya membengkokkan jari dan menggerakkan kaki ke dalam
f. Otot ketul empu kaki
panjang (muskulus falangus longus).
Berpangkal pada betis, uratnya melewati tulang jadi dan melekat pada ruas empu
jari. Fungsinya membengkokkan empu kaki.
g. Otot tulang betis
belakang (muskulus tibialis posterior).
Berpangkal pada selaput antara tulang dan melekat pada pangkal tulang kaki.
Fungsinya dapat membengkokkan kaki di sendi tumit dan telapak kaki di sebelah
ke dalam.
h. Otot kedang jari
bersama. Letaknya di punggung kaki, fungsinya dapat meluruskan jari kaki (muskulus ekstensor falangus).
Otot-otot yang lain antara lain:
ü Otot ketul
ü Otot penengah empu
kaki, telapak di telapak kaki
ü Otot penepsi,
terletak di sebelah punggung kaki.
Aponeurosis
plantaris,
tapak kaki yang ditutupi oleh selaput
2.5.
OTOT PERUT
Dinding
depan perut dibentuk oleh otot lurus perut (musculus
rectus abdominis), yang terletak dikanan dan kiri garis tengah badan (linea alba). Disisinya terdapat otot
lebar perut yang didalamnya terdpat otot serong luar perut (musculus oblicus extrenus) dan di
lapisan dalamnya terdapat otot serong dalam perut (musculus trasversus abdominis). Otot tersebut terentang antara
gelang pinggul dan rangka dada, merupakan sebuah penutup yang dapat merubah
volume pada rongga perut. Otot-otot tersebut dapat berkontraksi secara aktif
sehingga dapat mempengaruhi letak dan gerak rangka dada secara tidak langsung
mempengaruhi setiap tulang belakang. (Drs.Hj.Alvi Rosyidi, M.Pd.
Anatomi_Fisiologi Manusia:30-31)
2.5.1.
Pengertian gerak dan fungsi otot perut
A.
Otot Perut (abdominals) :
- Otot Rectus Abdominis, yakni otot yang
membentang sepanjang perut. Fungsinya untuk menekuk tubuh.
-
Otot External Obliques, yakni
otot kecil di sisi perut yang berfungsi untuk memutar dan menekuk tubuh.
B. Bentuk
dan struktur otot perut
Otot-otot dinding perut
terdiri dari:
o
M.
Rectus abdominis berorigo pada tulang rawan iga ke V, VI, VII dan
pada processus xyphoideus sterni dan berinsertio pada bagian atas os. Pubis konstraksinya menyebabkan
fleksi badan pada daerah thoracales dan
lumbales. Bila kita tidur terlentang,
lalu menarik bagian atas badan kedepan sejauh mungkin tanpa menggerakkan
panggul maka memendek maksimal.
o
M.
Obliques abdominis externus berorigo pada iga bagian bawah dada
dengan otot yang membentang kearah melintang sisi kiri dan kanan bagian bawah
perut dengan insertio pada crista illiaca.
o
M.
Obliques abdominis internus berorigo pada crista illiaca dan ligament
inguinale memanjang keatas, berinsertio pada jaringan ikat linea alba, memiliki fungsi sebagai
pemutar batang badan, seperti posisi sit up diagonal.
o
M.
Transverses abdominis bila berkontraksi otot ini akan menarik
perut kedalam, jadi semua otot perut bila berkonstraksi akan menyebabkan
bertambahnya tekanan pada intra abdominal
dan rongga perut menjadi besar.
C. Fungsi
dan kegunaan otot perut
Otot-otot
perut merupakan otot yang sangat penting dalam menunjang suatu gerak tubuh atau
bagian tubuh.
Otot Perut (abdominals) :
ü Otot Rectus Abdominis, fungsinya untuk
menekuk tubuh.
ü Otot
External Obliques, berfungsi untuk
memutar dan menekuk tubuh.
D.Mekanisme gerak
fungsi otot perut
1.
M
Rectus Abdominis : apabila berkontraksi seluruhnya akan
terjadi gerak fleksi ruas tulang belakang, apabila hanya sebelah saja maka akan
terjadi lateral fleksi.
2.
M.
External Obliqus : apabila seluruhnya (dua sisi) berkontraksi
akan terjadi fleksi ruas tulang punggung (spina),
apabila hanya satu sisi saja yang kontraksi maka akan terjadi lateral fleksi
dan rotasi kea rah yang berlawanan.
3.
M.
Internal Obliqus : Apabila kedua sisinya kontraksi akan
terjadi fleksi spina, apabila hanya satu sisi saja akan terjadi lateral fleksi
dan rotasi pada arah yang sama.
E.
Struktur fungsi otot pernafasan
Otot-otot pernafasan terdiri
dari:
1.
Otot antar iga : M. Intercostales Internal (Intercostales Interna)l, bagaimanapun,
hanya digunakan dalam pernafasan kuat seperti batuk atau selama latihan dan
tidak bernapas santai) dan M.
Intercostales Externi (Berfungsi ketika inspirasi / inhalasi terjadi. Otot-otot interkostal bersantai sambil eksternal
otot kontrak menyebabkan perluasan rongga dada dan masuknya udara ke
paru-paru).
2.
Otot sekat rongga dada (Diafragma) : otot yg
membatasi antara cavum abdomen dan cavum thorax yg berfungsi untuk
memperluas (menurunkan tekanan udara di dada) / mempersempit rongga dada
(menaikan tekanan) bersama otot pernafasan lain atau untuk membantu proses
pernafasan.
3.
Otot bantu nafas (M. Pectorales Major/Minor, M. Sternocleidomastoideus) : Pectoralis
utama memiliki empat fungsi yang terutama bertanggung jawab untuk pergerakan
sendi bahu.
o
Fungsi pertama adalah fleksi humerus, seperti
melempar bola samping lengan, dan mengangkat seorang anak.
o
Kedua, adduct humerus, seperti ketika
mengepakkan lengan.
o
Ketiga, berputar humerus medial, seperti yang
terjadi ketika panco.
Pectoralis
utama juga bertanggung jawab untuk menjaga lengan melekat pada batang tubuh.
Ini memiliki dua bagian yang berbeda yang bertanggung jawab untuk tindakan yang
berbeda. Bagian klavikularis dekat
dengan otot deltoid dan memberikan kontribusi untuk fleksi, adduksi horisontal,
dan rotasi ke dalam humerus. Ketika pada sudut sekitar 110 derajat, memberikan
kontribusi untuk penculikan humerus.
Bagian sternocostal adalah
bertentangan dengan bagian klavikularis berkontribusi
terhadap gerakan ke bawah dan ke depan dari lengan dan rotasi ke dalam ketika
disertai dengan adduksi. Serat sternal juga dapat berkontribusi untuk ekstensi,
tapi tidak di luar posisi anatomi.
Kepala
turner besar menyebabkan kontraksi pada inklinasi lateral yang unilateral (lateral) dari kepala ke arah bahu ke
sisi yang sama, serta (ekstensi atau
reclination) peregangan sedikit mundur. Bersamaan mengambil giliran
(rotasi) bukan sisi yang berlawanan. Pada kepala beku bertindak baik kepala
turner besar bersama-sama (kiri dan kanan) sebagai otot pernafasan aksesori.
BAB
III
PENUTUP
3.1.
Kesimpulan
Jaringan
otot merupakan jaringan yang mampu melangsungkan kerja mekanik dengan jalan
kontraksi dan relaksasi sel atau serabutnya. Sel otot memiliki struktur filamen
dalam sitoplasma, bentuk selnya memanjang agar dapat melangsungkan perubahan
sel menjadi pendek. Sistem otot adalah sistem tubuh yang memiliki fungsi untuk
alat gerak, menyimpan glikogen dan menentukan postur tubuh.
Otot
polos adalah salah satu otot yang mempunyai bentuk yang polos dan bergelondong.
Cara kerjanya tidak disadari (tidak sesuai kehendak) / invontary, memiliki satu nukleus yang terletak di tengah sel. Otot
ini biasanya terdapat pada saluran pencernaan seperti: lambung dan usus. Otot
Lurik (otot rangka). Otot rangka merupakan jenis otot yang melekat pada seluruh
rangka, cara kerjanya disadari (sesuai kehendak), bentuknya memanjang dengan
banyak lurik-lurik, memiliki nukleus banyak yang terletak di tepi sel.
Sifat-sifat otot, antara
lain:
a.
Kontraksibilitas yaitu kemampuan otot untuk
memendek dan lebih pendek dari ukuran semula, hal ini teriadi jika otot sedang
melakukan kegiatan.
b.
Ektensibilitas, yaitu kemampuan otot untuk
memanjang dan lebih panjang dari ukuran semula.
c.
Elastisitas, yaitu kemampuan otot untuk
kembali pada ukuran semula.
3.2.
Saran
Materi
tentang otot/ini perlu diperkenalkan pada pendidikan olaraga karena akan
menambah wawasan kita mengenai alat gerak aktif
pada manusia adalah otot serta penulis menerima masukan kritik dan
saran agar bisa menyempurnakan makalah
ini.
DAFTAR
PUSTAKA
Arthur
J. Vander (1986). Human Physiology,
4th ed. Mc Graw: Hill Internasional
Editions.
Razak.
Datu (2004). Bagian Anatomi Fakultas
Kedokteran Unhas. Jakarta: Gitamedia.
Kus.
Irianto (2004). Struktur dan Fungsi Tubuh
Manusia untuk Paramedis. Gramedia: Jakarta.
Setiadi.2007.Anatomi Fisiologi Manusia. Yogyakarta:
Graham Ilmu
Syaifuddin
(1997). Anatomi dan Fisiologi Untuk Siswa
Perawat. Jakarta: EGC.
Wulangi. S Kartolo (2000). Prinsip-prinsip Fisiologi Manusia. DepDikBud: Bandung
Drs.Hj.Alvi Rosyidi, M.Pd. Anatomi_Fisiologi Manusia:30-31
تعليقات
إرسال تعليق